Pondasi Ceker Ayam dan Fungsi pada Struktur Bangunan Rumah
Pada umumnya, konstruksi bangunan membutuhkan pondasi yang kuat seperti pondasi ceker ayam atau pondasi footplat. Ini merupakan salah satu jenis pondasi dangkal yang biasanya dibuat menyatu dengan pondasi biasa.
Pondasi yang kuat dibutuhkan untuk menopang beban dari keseluruhan konstruksi bangunan dengan lebih maksimal.
Apakah bangunan rumah juga harus menggunakan cakar ayam? Mari kita bahas!
Tentang Pondasi Cakar Ayam
Tahukan Anda bahwa cakar ayam adalah pondasi asli Indonesia? Teknik konstruksi bangunan ini diciptakan pada tahun 1961 oleh Prof. Dr (HC). Ir. R. M Sedijatmo. Bentuk pondasi yang mirip telapak kaki yang rata membuat pondasi ini disebut juga pondasi footplat.
Teknik pemasangan pondasi melibatkan plat, cakar, dan tanah keras sehingga menciptakan pondasi yang lebih kuat. Oleh sebab itu, cakar ayam juga menjadi salah satu jenis pondasi yang cocok diterapkan pada area tanah yang lunak atau lembek misalnya daerah rawa-rawa.
Pada perkembangannya, pondasi ceker ayam menjadi pondasi yang umum digunakan untuk bangunan bertingkat, jalan layang, landasan pesawat, jembatan besar, dan lain sebagainya. Pondasi akan ditanam pada kedalaman 1–2-meter atau pada titik tanah yang keras.
Cakar ayam memiliki alas berupa penampang bujur sangkar berukuran sekitar 1 meter persegi. Namun, biasanya untuk keamanan ukurannya akan diperbesar menjadi 1,44 meter persegi. Struktur kolom atau kaki penyangga rangka beton tersebut ukurannya bervariasi, bisa 0,16 meter persegi, 0,4 meter persegi atau 0,03 meter persegi.
Sementara itu, untuk ukuran besi tulangan pondasi berdiameter sekitar 14 mm dan 8 mm untuk tulangan begelnya. Peletakan kaki-kaki pondasi ini disesuaikan dengan kebutuhan ruang atau beban bangunan yang akan ditopang oleh pondasi tersebut.
Cara Membuat Pondasi Cakar Ayam
Cakar ayam dibuat dengan melibatkan serangkaian proses pemasangan besi atau plat beton bertulang. Berikut langkah-langkah membuat pondasi footplat atau cakar ayam.
1. Menentukan titik pondasi
Pertama adalah menentukan titik mana yang perlu dipasangi cakar ayam. Ini disesuaikan dengan konstruksi dan kebutuhan bangunan. Menentukan titik pondasi sangat penting agar pendistribusian beban bangunan di atasnya lebih rata.
2. Membuat lubang pondasi
Lanjut dengan menggali tanah dengan kedalaman 1-2 meter atau hingga mencapai tanah yang keras dan aman untuk pondasi. Lebar lubang pondasi umumnya 40-50 cm dan bisa disesuaikan kebutuhan.
3. Menyiapkan tiang penyangga
Berikutnya, siapkan tiang penyangga dengan ukuran sekitar 30-40cm. Tanam tiang penyangga ke dalam tanah dan pastikan posisinya sejajar dengan dinding pondasi.
4. Memasang besi tulangan
Rangka atau besi tulangan yang sudah disiapkan kemudian dipasang pada lubang pondasi. Ikat besi tulangan tersebut agar tidak bergeser saat pengecoran.
5. Menuangkan beton
Betonisasi cakar ayam menggunakan campuran yang terdiri dari pasir, batu belah, dan semen. Lakukan pengecoran dan pastikan beton terisi hingga penuh.
Kelebihan Pondasi Cakar Ayam
Fungsi utama dari konstruksi ceker ayam adalah meneruskan beban struktur bangunan dari permukaan ke lapisan tanah keras yang ada di bawahnya. Dalam konstruksi bangunan, cakar ayam menawarkan sejumlah keunggulan seperti berikut.
1. Cengkeraman lebih kuat dibanding pondasi konvensional
Dalam membuat cakar ayam perlu menggali tanah terlebih dahulu. Hal ini membuat pondasi dapat mencengkeram tanah dengan lebih kuat. Menggunakan pipa-pipa beton untuk mencengkeram tanam agar bangunan di atasnya dapat berdiri kokoh.
Struktur dari cakar ayam ini ditanam cukup dalam hingga ke bagian tanah yang keras. Oleh sebab itu, kemampuan pondasi dalam menopang beban menjadi lebih baik dibanding pondasi konvensional yang hanya dibuat di atas permukaan tanah.
2. Bisa diaplikasikan di berbagai kondisi tanah
Pada awalnya, cakar ayam adalah solusi untuk mengatasi kesulitan membangun pondasi biasa di atas tanah yang lunak. Struktur pondasi yang lebar dan mencengkeram seperti cakar ayam memungkinkan pondasi dapat mendistribusikan beban bangunan di bawah permukaan tanah ke area yang lebih luas.
Bagaimana dengan tanah yang keras atau padat? Jika di tanah lembek saja kuat, sudah pasti kemampuan pondasi ceker ayam di tanah kering akan lebih kuat dan kokoh. Inilah yang menjadi alasan cakar ayam banyak dipakai sebagai pondasi bangunan.
3. Lebih efisien dibanding pondasi dalam
Umumnya, cakar ayam diaplikasikan pada konstruksi bangunan yang memiliki beban dan ketinggian tidak terlalu besar. Pondasi ini lebih efisien dari segi biaya dan waktu pemasangan dibanding dengan pondasi dalam.
Pemasangan cakar ayam dapat lebih cepat karena tidak perlu menggunakan peralatan khusus seperti pondasi dalam yang membutuhkan alat pengeboran. Konstruksi dari cakar ayam juga umumnya lebih ekonomis daripada konstruksi pondasi dalam seperti tiang pancang.
4. Fleksibilitas desain
Teknik pondasi ini memberikan fleksibilitas dalam menentukan dimensi, posisi, dan jumlah pondasi sesuai dengan beban bangunan di atasnya. Cocok untuk digunakan pada konstruksi bangunan ringan dan menengah.
Kekurangan Pondasi Cakar Ayam
Seperti pondasi pada umumnya, pondasi ceker ayam juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa kekurangan cakar ayam yang perlu diketahui.
1. Biaya lebih tinggi dibanding pondasi konvensional
Mungkin cakar ayam lebih murah dibanding harus menggunakan tiang pancang atau pondasi dalam. Namun, biaya pembuatan cakar ayam bisa lebih tinggi dibanding dengan biaya pembuatan pondasi konvensional.
Hal ini karena cakar ayam membutuhkan material yang cukup banyak dibanding pondasi biasa yang hanya batu dan semen. Salah satunya adalah besi baja yang menjadi kerangka pondasi harus lebih banyak untuk alas dan kaki-kaki pondasi.
Dalam proses betonisasi pondasi juga membutuhkan lebih banyak semen. Jika Anda memiliki budget yang pas-pasan, cakar ayam mungkin cukup memberatkan RAB Anda.
2. Tidak cocok untuk beban berat
Meskipun pondasi di tanam di dalam tanah, tetapi cakar ayam termasuk pondasi dangkal. Maka dari itu, pondasi ini tidak disarankan untuk bangunan dengan beban yang sangat berat seperti gedung pencakar langit.
Cakar ayam memiliki keterbatasan dalam mendistribusikan beban bangunan karena lebar pondasi yang terbatas. Pada bangunan dengan beban berat atau tinggi, mungkin membutuhkan pondasi ceker ayam yang sangat banyak sehingga kurang efisien.
Bangunan-bangunan tersebut biasanya mengandalkan pondasi dalam (deep foundation) seperti tiang pancang. Pondasi yang harus dibor ke dalam permukaan tanah
Apakah Bangunan Rumah harus Menggunakan Cakar Ayam?
Cakar ayam adalah jenis pondasi yang cukup kuat untuk bangunan rumah. Jika Anda menginginkan pondasi yang kokoh dan aman, cakar ayam adalah pilihan yang tepat. Pondasi footplat dapat menjadi alternatif bagi Anda yang akan membangun hunian 2-3 lantai.
Namun, pondasi ini juga memiliki kekurangan yaitu kurang cocok untuk bangunan-bangunan kecil. Misalnya untuk rumah berlantai satu yang sebenarnya tidak terlalu memerlukan cakar ayam. Cukup menggunakan pondasi biasa kecuali area tanah tersebut memang tidak memungkinkan dibangunnya pondasi konvensional.
Rumah bertingkat sebaiknya menggunakan pondasi ini. Sedangkan rumah lantai satu tidak harus menggunakan cakar ayam.
Itulah ulasan mengenai pondasi ceker ayam beserta kelebihan dan kekurangannya. Jadi, pemilihan pondasi rumah ini harus disesuaikan dengan kondisi tanah, ukuran dan jenis bangunan, beban struktur rumah, serta faktor-faktor lingkungan yang ada di sekitarnya.
Posting Komentar untuk "Pondasi Ceker Ayam dan Fungsi pada Struktur Bangunan Rumah"
Posting Komentar